Sebagai orang yang ingin belajar bisnis atau baru berkeinginan untuk memulai bisnis, pasti sering terdengar kalimat pertanyaan “Apa saja sih yang harus dilakukan? Apa yang harus kita siapkan?
Modal yang besar? Rencana yang matang? Atau apa? Nah, bila kalian masih kebingungan, DOMO Academy mau kasih beberapa hal yang perlu disiapkan dalam belajar bisnis untuk pemula. Simak baik-baik ya!
Table of Contents
Pondasi Belajar Bisnis Untuk Pemula
1. Diagnosis Bisnis
Bila anda berkeinginan untuk memulai bisnis, langkah awal yang perlu anda jalankan adalah jeli dalam melihat peluang bisnis yang ada di sekitar anda.
Selain jeli dalam melihat kemampuan, anda juga perlu menyesuaikan peluang tersebut dengan kemampuan yang anda miliki. Jangan asal-asalan dalam mengeksekusi peluang bisnis yang ada.
Sebagai contoh, sekarang ini sedang ramai bisnis makanan croffle. Karena melihat tren bisnis croffle ini sedang naik, lantas anda langsung berkeinginan untuk buka bisnis makanan croffle.
Padahal, anda tidak mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai makanan croffle. Akhirnya bisnis anda tidak bisa berkembang dengan baik dan cenderung stagnan.
Oleh sebab itu, dibutuhkan keselarasan antara jeli melihat peluang dan menyesuaikan dengan kemampuan yang anda miliki. Jangan terlalu memaksakan diri untuk bisnis yang hanya mengikuti tren.
Bisnis yang hanya mengikuti tren biasanya bukan bisnis yang akan bertahan lama. Biasanya, bisnis hanya akan bertahan selama tren itu sedang naik saja. Ketika tren tersebut sudah turun, maka bisnis juga akan menurun.
Bahkan ada kemungkinan juga untuk tutup. Pada akhirnya bisnis tidak bertahan lama, mungkin hanya akan tumbuh selama satu sampai dua tahun saja.
Sebaiknya anda melihat bisnis yang bisa bertahan dalam jangka panjang, bahkan bisa bertahan 10 – 20 tahun ke depan.
Anda perlu pikirkan, apakah dalam kurun waktu tersebut bisnis yang anda pilih masih ada atau tidak? Apakah bisnis tersebut masih akan terus berkembang atau tidak?
Biasanya, bisnis yang mampu bertahan dalam jangka panjang, barrier to entry-nya cukup sulit. Artinya, tidak banyak orang yang bisa sembarangan masuk dan membangun bisnis tersebut. Alhasil, kompetisinya akan menjadi cenderung kecil.
Bila barrier to entry dalam suatu bisnis itu mudah, maka bisnis tersebut akan mudah untuk ditiru orang lain.
Contohnya adalah bisnis yang hanya bertahan saat tren saja atau dapat dikatakan musiman. Saat sedang musimnya, maka akan banyak orang yang coba untuk masuk ke bisnis tersebut, sehingga kompetisinya akan menjadi ketat.
Bila kompetisinya sudah ketat, maka lama kelamaan akan terjadi perang harga antar kompetitor. Ibaratnya, ketika mudah muncul maka akan mudah hancur juga.
Point dari bahasan pertama ini adalah anda perlu mengetahui ilmu yang mendasari bisnis anda. Bila anda sudah dibekali dengan ilmu yang kuat mengenai bisnis anda, besar harapannya bisnis anda akan tetap berkembang dan mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Namun, bila dasar ilmu anda tidak kuat, kemungkinan bisnis anda akan stagnan atau mungkin berpotensi mengalami kehancuran dalam waktu yang tidak lama. Itulah yang perlu anda ketahui saat belajar bisnis untuk pemula.
2. Tentukan Tujuan Bisnis Dari Awal
Sebelum anda memulai bisnis, hal penting yang perlu anda ketahui dan tetapkan dengan matang adalah apakah tujuan anda menjalankan bisnis. Ini adalah salah satu point yang penting dalam belajar bisnis untuk pemula.
Tanyakan kembali pada diri anda, apa tujuan saya menjalankan bisnis? Apakah karena hanya ikut-ikutan teman? Apakah hanya untuk terlihat keren di mata orang lain? Atau mungkin anda sudah merasa bosan dan penat menjadi karyawan, sehingga anda berani untuk beralih ke bisnis?
Alasan anda dalam memulai bisnis sangatlah penting untuk diketahui agar anda bisa menentukan sikap. Apa maksudnya menentukan sikap?
Sebagai contoh seperti ini, bila tujuan anda memulai bisnis didasari dengan hal yang baik, maka harapannya bisnis anda akan menghasilkan sesuatu yang baik juga. Tujuan ini bisa dibilang sebagai pondasi dalam berbisnis.
Ibaratkan bisnis anda seperti sebuah gedung. Bila gedung tersebut dibangun di atas pondasi yang kokoh dan berstruktur yang baik, maka gedung tersebut bisa tumbuh hingga puluhan lantai. Tidak mudah hancur saat diterjang angin, gempa, atau musibah apapun. Kenapa?
Karena gedung yang anda bangun mempunyai pondasi dan struktur yang kuat. Namun bayangkan gedung yang anda bangun tidak dibangun dengan pondasi yang kuat.
Gedung dibangun di atas pondasi pasir yang mudah longsor, maka saat ada terpaan angin, gempa, atau musibah lainnya, gedung itu akan mudah rubuh dan hancur. Akibat pondasi yang tidak kuat, maka gedung tidak bisa tumbuh hingga berpuluh-puluh lantai.
Sama halnya juga dengan bisnis, bila bisnis anda tidak didasari dengan tujuan serta pondasi yang kuat, maka bisnis anda tidak akan berkembang besar, bahkan akan cenderung mudah hancur.
Ini karena tujuan yang anda miliki sejak awal tidak kuat, sehingga pondasi bisnisnya tidak kuat. Sebaliknya, bila bisnis anda didasari dengan tujuan serta pondasi yang kuat, maka bisnis anda akan kuat untuk berkembang.
Bisnis anda akan kuat dalam menghadapi rintangan yang akan muncul di depan. Selagi rintangan ini muncul, bisnis anda akan terus bertumbuh. Kenapa? Karena tujuan awal dan pondasi yang bisnis anda miliki sangat kuat.
Oleh sebab itu, sedari awal anda terpikirkan untuk mulai membangun bisnis, kenali dahulu apa tujuan anda dalam berbisnis.
Bila anda tahu bahwa tujuan dan pondasi bisnis yang anda miliki baik dan kuat, maka teruslah berharap dan berusaha agar bisnis anda berkembang dan mampu menghasilkan sesuatu yang baik juga. Jangan asal-asal dalam mulai berbisnis.
Membuka bisnis hanya berdasarkan tren dan musim, tanpa mempunyai ilmu, tujuan, dan pondasi yang kuat terhadap bisnis tersebut. Karena pada akhirnya, bisnis tersebut tidak akan berkembang atau tidak akan bertahan lama.
Bisnis hanya akan bertahan saat sedang musimnya saja. Saat musimnya sudah lewat dan berganti ke musim yang lain, mungkin anda akan kesulitan untuk bertahan dan pada akhirnya terpaksa harus tutup.
Memperkuat Pondasi Bisnis untuk Pemula
Langkah-langkah:
1. Buatlah Rencana Bisnis yang Matang:
- Lakukan riset pasar untuk memahami kebutuhan dan preferensi target pasar.
- Tetapkan tujuan bisnis yang jelas dan terukur.
- Buatlah strategi yang tepat untuk mencapai tujuan bisnis.
- Hitunglah modal awal yang dibutuhkan.
- Buatlah proyeksi keuangan untuk memprediksi keuntungan dan kerugian.
2. Bangun Tim yang Solid:
- Rekrut karyawan yang kompeten dan memiliki etos kerja yang tinggi.
- Berikan pelatihan kepada karyawan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka.
- Ciptakan budaya kerja yang positif dan mendukung.
3. Fokus pada Kualitas Produk/Jasa:
- Pastikan produk/jasa yang ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi dan sesuai dengan kebutuhan target pasar.
- Lakukan kontrol kualitas secara berkala untuk memastikan kualitas produk/jasa tetap terjaga.
- Berikan garansi dan layanan purna jual yang memuaskan.
4. Lakukan Promosi yang Efektif:
- Gunakan berbagai saluran promosi untuk menjangkau target pasar.
- Buatlah pesan yang menarik dan mudah diingat.
- Pantau dan evaluasi efektivitas promosi.
5. Kelola Keuangan dengan Baik:
- Catat semua transaksi keuangan dengan rapi dan teratur.
- Buatlah anggaran dan pantau pengeluaran.
- Lakukan audit keuangan secara berkala.
Tips:
- Konsultasikan dengan mentor atau ahli bisnis untuk mendapatkan arahan yang tepat.
- Ikuti pelatihan atau seminar tentang bisnis.
- Bergabunglah dengan komunitas pengusaha.
Menghadapi Perubahan Situasi dan Kondisi
Langkah-langkah:
1. Evaluasi Situasi:
- Pahami perubahan situasi dan kondisi yang terjadi.
- Identifikasi dampak perubahan tersebut terhadap bisnis.
- Lakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang muncul akibat perubahan tersebut.
2. Adaptasi dan Inovasi:
- Lakukan penyesuaian pada tujuan bisnis, strategi, dan operasional bisnis agar sesuai dengan situasi dan kondisi yang baru.
- Kembangkan produk/jasa baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar yang berubah.
- Gunakan teknologi dan tren terbaru untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis.
3. Komunikasi dengan Stakeholder:
- Jelaskan perubahan situasi dan kondisi kepada karyawan, pelanggan, dan investor.
- Minta masukan dan saran dari stakeholder untuk menghadapi perubahan tersebut.
Tips:
- Tetaplah optimis dan fokus pada tujuan bisnis.
- Jangan takut untuk mengambil risiko yang terukur.
- Selalu belajar dan beradaptasi dengan perubahan.
- Mengukur Keberhasilan Bisnis
- Metrik dan Indikator:
Keuntungan: Ukur keuntungan bisnis secara berkala.
- Tingkat kepuasan pelanggan: Ukur tingkat kepuasan pelanggan dengan layanan bisnis.
- Tingkat retensi pelanggan: Hitung berapa banyak pelanggan yang kembali ke bisnis.
- Pangsa pasar: Hitung berapa persen pangsa pasar yang dikuasai oleh bisnis.
- Brand awareness: Ukur tingkat kesadaran merek di antara target pasar.
Tips:
- Tetapkan tujuan bisnis yang SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound).
- Gunakan software atau tools untuk membantu pengukuran kinerja bisnis.
- Lakukan audit internal secara berkala untuk mengevaluasi kinerja bisnis.
Lihat Juga: Bangun 4 Fondasi Berpikir Ini Agar Cara Belajar Bisnismu Berhasil
Nah, itu dia hal-hal yang perlu dipersiapkan, khususnya bagi anda yang sedang belajar bisnis untuk pemula. Jangan jadikan tulisan ini sebagai beban yang membuat anda jadi takut untuk memulai bisnis.
Pada dasarnya tulisan ini dibuat bertujuan agar anda tidak asal dalam memulai bisnis. Melainkan anda bisa banyak mendapatkan ilmu-ilmu penting dalam mempersiapkan bisnis, terlebih buat anda yang sedang belajar bisnis untuk pemula.
FAQs Belajar Bisnis Untuk Pemula
1. Platform online apa saja yang direkomendasikan untuk belajar bisnis bagi pemula, selain mengikuti kursus online?
Selain kursus online, banyak banget platform online yang bisa kamu manfaatin buat belajar bisnis, lho!
Website:
Ada banyak website yang menyediakan artikel, video, dan ebook gratis tentang bisnis, misalnya maxmanroe.com yang fokus pada digital marketing, atau entrepreneur.com yang bahas berbagai topik bisnis dari nol sampai mahir. Kamu juga bisa cek website Harvard Business Review buat dapetin insight dari para pakar bisnis dunia.
Aplikasi:
Sekarang udah banyak aplikasi mobile yang bisa bantu kamu belajar bisnis di mana aja dan kapan aja. Coba deh download aplikasi Coursera atau edX yang nyediain kursus online dari universitas top dunia. Ada juga aplikasi Blinkist yang meringkas buku-buku bisnis best seller jadi versi audio dan teks yang ringkas.
Podcast: Sambil macet-macetan atau nunggu teman, kamu bisa dengerin podcast bisnis lho! Coba deh cek podcast Smart Passive Income dari Pat Flynn atau The School of Podcasting dari Dave Jackson. Di Indonesia sendiri ada podcast Bincang Bisnis yang bahas seputar dunia kewirausahaan.
YouTube: Banyak banget YouTube channel yang bagi-bagi ilmu bisnis secara gratis. Kamu bisa belajar digital marketing dari Neil Patel, atau belajar tentang investasi dari Raditya Dika.
2. Bagaimana cara menemukan mentor bisnis yang tepat dan berpengalaman untuk membimbing pemula?
Mentor itu penting banget buat ngasih kamu arah dan dukungan dalam berbisnis. Nah, gimana sih caranya nemunin mentor yang cocok?
- Jaringan pertemanan: Coba deh tanya ke teman, keluarga, atau kolega, siapa tahu mereka kenal dengan pebisnis yang berpengalaman dan mau jadi mentor kamu.
- Komunitas bisnis: Ikut komunitas bisnis itu cara yang efektif buat ketemu dengan potensial mentor. Di sana kamu bisa berinteraksi dengan banyak pebisnis, siapa tahu ada yang klik dan mau jadi mentor kamu.
- Acara bisnis: Datang ke seminar, workshop, atau konferensi bisnis juga bisa jadi kesempatan buat ketemu dengan pebisnis sukses yang bisa kamu jadikan mentor.
- Platform mentoring online: Ada beberapa platform online yang khusus nyediain layanan mentoring, misalnya Mentorbox atau Small Business Development Center (SBDC).
3. Adakah komunitas bisnis online atau offline di Indonesia yang direkomendasikan untuk pemula?
Tentu ada dong! Gabung komunitas itu bisa bantu kamu belajar, berjejaring, dan dapetin dukungan dari sesama pebisnis.
- Online: Kamu bisa gabung di grup Facebook kayak Komunitas Bisnis Online Indonesia atau Startup Indonesia. Di Telegram juga banyak channel yang bahas tentang bisnis, misalnya Startup Talk atau Bisnis Online Indonesia.
- Offline: Coba cari komunitas bisnis di kotamu, misalnya HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) atau Kadin (Kamar Dagang dan Industri). Biasanya mereka sering ngadain acara kopdar, workshop, atau seminar yang bermanfaat buat pebisnis pemula.
4. Buku apa saja yang wajib dibaca oleh pemula yang ingin belajar tentang bisnis?
Buku itu sumber ilmu yang nggak ada habisnya. Buat kamu yang mau dalemin ilmu bisnis, nih aku kasih rekomendasi buku yang wajib kamu baca:
- Rich Dad Poor Dad (Robert Kiyosaki): Buku ini ngajarin kamu tentang pentingnya literasi keuangan dan cara berpikir kayak pengusaha.
- The Lean Startup (Eric Ries): Buku ini ngebahas tentang metode membangun bisnis yang efisien dan cepat beradaptasi dengan pasar.
- Zero to One (Peter Thiel): Buku ini ngajarin kamu cara membangun bisnis yang unik dan nggak cuma ngikutin tren.
- Blue Ocean Strategy (W. Chan Kim dan Renée Mauborgne): Buku ini ngebahas tentang strategi menciptakan pasar baru yang belum ada kompetitornya.
5. Bagaimana cara mengukur kemajuan dalam belajar bisnis, dan kapan seorang pemula siap untuk memulai bisnisnya sendiri?
Nggak ada patokan pasti kapan seorang pemula siap mulai bisnis. Tapi, ada beberapa hal yang bisa kamu jadiin indikator:
- Pengetahuan dan keterampilan: Pastikan kamu udah punya pengetahuan dan keterampilan dasar tentang bisnis, misalnya manajemen keuangan, marketing, dan operasional.
- Perencanaan bisnis: Buat business plan yang matang dan detail, mulai dari analisis pasar, strategi pemasaran, sampai proyeksi keuangan.
- Mental dan motivasi: Pastikan kamu punya mental yang kuat dan motivasi tinggi buat hadapi tantangan dalam berbisnis.
- Jaringan dan relasi: Bangun jaringan dengan orang-orang di dunia bisnis yang bisa bantu kamu.
Kamu juga bisa ukur kemajuanmu dengan cara evaluasi diri secara berkala. Tanyakan pada diri sendiri, apa saja yang udah kamu pelajari dan apa saja yang masih perlu ditingkatkan. Jangan takut buat mulai walaupun dengan modal kecil dulu. Yang penting kamu terus belajar dan berkembang.