Mobil modern dilengkapi dengan berbagai teknologi canggih yang membuat pengemudi lebih nyaman dan aman. Salah satu komponen penting dalam kendaraan tersebut adalah sensor.
Sensor mobil memiliki peran yang sangat vital dalam mendukung berbagai sistem mobil, seperti sistem pengereman, parkir, dan pengaturan mesin.
Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang sensor mobil, termasuk letaknya, fungsinya, masalah yang sering terjadi, cara memperbaikinya, serta perkiraan harga alatnya.
Table of Contents
Pengertian dan Jenis Sensor Mobil
Sensor mobil adalah perangkat elektronik yang berfungsi untuk mendeteksi perubahan kondisi tertentu di dalam dan sekitar kendaraan.
Sensor ini memberikan informasi kepada sistem mobil untuk mengambil tindakan atau memberikan peringatan kepada pengemudi.
Sensor yang ada di mobil dapat ditemukan dalam berbagai sistem, seperti sistem keamanan, kenyamanan, dan efisiensi bahan bakar.
Beberapa jenis sensor yang umum ditemukan pada mobil antara lain:
- Sensor Parkir (Ultrasonic Sensor): Digunakan untuk membantu pengemudi saat parkir dengan memberikan sinyal suara atau visual saat ada objek di sekitar kendaraan.
- Sensor Temperatur: Mengukur suhu mesin atau suhu luar kendaraan.
- Sensor Oksigen (O2 Sensor): Memantau kadar oksigen dalam gas buang untuk membantu mesin mengatur campuran bahan bakar.
- Sensor Kecepatan (Vehicle Speed Sensor/VSS): Mengukur kecepatan kendaraan yang diteruskan ke sistem transmisi dan speedometer.
- Sensor Tekanan Ban (TPMS): Memberikan peringatan jika tekanan udara di ban rendah.
- Sensor Hujan: Mengaktifkan wiper otomatis saat sensor mendeteksi hujan.
- Sensor Kamera (untuk sistem pengemudi bantuan): Digunakan dalam sistem lane departure warning dan pengemudi semi-otomatis lainnya.
Letak Sensor Mobil
Letak sensor pada mobil tergantung pada fungsinya. Berikut ini adalah beberapa letak sensor berdasarkan jenisnya:
- Sensor Parkir: Terletak pada bumper depan dan belakang kendaraan, sering kali berupa sensor ultrasonik yang berfungsi mendeteksi objek di sekitar mobil.
- Sensor Oksigen (O2): Terletak di pipa knalpot, dekat dengan manifold, untuk memonitor emisi gas buang.
- Sensor Kecepatan: Biasanya dipasang pada transmisi atau roda belakang, berfungsi mengukur putaran roda untuk menentukan kecepatan kendaraan.
- Sensor Tekanan Ban: Sensor ini dipasang pada katup ban atau bagian dalam pelek mobil.
- Sensor Hujan: Terletak di kaca depan mobil, biasanya di dekat area penghubung wiper.
Baca Juga: Ketahui Komponen-Komponen Mesin Mobil dan Fungsinya
Fungsi Sensor Mobil
Sensor mobil memiliki berbagai fungsi yang mendukung performa kendaraan, di antaranya:
- Keamanan: Sensor parkir membantu pengemudi untuk mengetahui keberadaan objek di sekitar mobil, menghindari benturan saat parkir. Sensor hujan dan sensor temperatur juga berfungsi untuk meningkatkan kenyamanan dalam berkendara.
- Efisiensi Bahan Bakar: Sensor oksigen berfungsi untuk mengatur campuran udara dan bahan bakar yang masuk ke dalam mesin, yang mempengaruhi konsumsi bahan bakar dan emisi kendaraan.
- Performa Mesin: Sensor seperti MAP (Manifold Absolute Pressure) dan MAF (Mass Air Flow) mengontrol aliran udara ke dalam mesin, sehingga meningkatkan performa dan efisiensi mesin.
- Peringatan Dini: Sensor tekanan ban memberikan peringatan jika tekanan ban berkurang, yang bisa meningkatkan keselamatan pengemudi dan penumpang.
- Pengemudi Bantuan (ADAS): Sensor kamera dan sensor radar digunakan dalam sistem bantuan pengemudi seperti adaptive cruise control, lane departure warning, dan autonomous emergency braking.
Baca Juga: Ternyata Begini Cara Kerja Mesin Mobil
Masalah yang Sering Terjadi pada Sensor Mobil
Meskipun sensor mobil dirancang untuk bekerja secara otomatis, masalah bisa saja terjadi. Berikut adalah beberapa masalah yang sering terjadi pada sensor mobil:
- Kinerja Sensor Parkir yang Terganggu: Sensor parkir bisa mengalami gangguan jika terhalang oleh kotoran atau debu. Selain itu, kerusakan pada kabel atau sistem sensor itu sendiri juga dapat menyebabkan sensor tidak berfungsi dengan baik.
- Sensor Oksigen Rusak: Sensor oksigen yang rusak dapat menyebabkan mesin mobil mengeluarkan emisi berlebih dan mengurangi efisiensi bahan bakar. Biasanya, tanda-tanda sensor oksigen yang rusak adalah munculnya indikator “check engine” pada dashboard.
- Sensor Tekanan Ban (TPMS) Bermasalah: TPMS dapat memberikan peringatan meskipun tekanan ban sudah normal jika sensor tidak bekerja dengan benar atau baterai sensor sudah lemah.
- Sensor Kecepatan Tidak Akurat: Jika sensor kecepatan mengalami kerusakan, pengemudi bisa saja melihat angka kecepatan yang tidak akurat di speedometer, yang bisa berbahaya.
- Sensor Hujan Tidak Berfungsi: Sensor hujan yang tidak bekerja bisa membuat wiper tidak berfungsi secara otomatis, yang berisiko membahayakan pengemudi saat hujan.
Cara Memperbaiki Sensor Mobil
Memperbaiki sensor mobil tergantung pada jenis masalah yang terjadi. Berikut adalah beberapa cara untuk memperbaikinya:
- Sensor Parkir: Pastikan sensor bebas dari kotoran yang menutupi permukaan sensor. Bersihkan area sensor dengan kain lembut. Jika masalah berlanjut, periksa kabel dan soket untuk memastikan tidak ada kerusakan.
- Sensor Oksigen: Jika sensor oksigen rusak, penggantian sensor mungkin diperlukan. Biasanya, sensor ini cukup mudah diganti oleh teknisi mobil yang berpengalaman.
- TPMS: Jika TPMS bermasalah, periksa apakah tekanan ban sesuai standar. Jika sudah normal namun lampu indikator TPMS tetap menyala, sensor mungkin perlu diganti atau baterainya perlu diubah.
- Sensor Kecepatan: Sensor kecepatan yang rusak perlu diganti. Penggantian biasanya membutuhkan alat khusus dan dapat dilakukan oleh mekanik.
- Sensor Hujan: Periksa apakah sensor hujan tertutup oleh kotoran. Jika tidak, sensor hujan mungkin perlu kalibrasi ulang atau penggantian bagian tertentu.
Perkiraan Harga Sensor Mobil
Harga sensor mobil sangat bervariasi tergantung pada jenis sensor dan merek mobil. Berikut adalah perkiraan harga sensor berdasarkan jenisnya:
- Sensor Parkir: Harga sensor parkir sekitar ratusan ribu sampai jutaan Rupiah per unit, tergantung pada merek dan jenis sensor.
- Sensor Oksigen: Harga sensor oksigen berkisar antara ratusan ribu sampai jutaan Rupiah, tergantung pada jenis dan merek kendaraan.
- Sensor Tekanan Ban (TPMS): Harga TPMS sekitar ratusan ribu sampai jutaan Rupiah per unit, namun bisa lebih mahal jika mengganti seluruh sistem.
- Sensor Kecepatan: Harga sensor kecepatan mobil sekitar ratusan ribu sampai jutaan Rupiah.
- Sensor Hujan: Sensor hujan biasanya dihargai sekitar ratusan ribu sampai jutaan Rupiah, tergantung pada jenis dan spesifikasi.
Mengulik soal komponen mesin mobil, termasuk sensor mobil, memang cukup seru. Apalagi kalau kamu tertarik untuk berkutat di bidang otomotif mobil.
Kalau kamu mau jadi mekanik mesin mobil atau tertarik buka usaha bengkel mobil, kamu bisa latih kemampuan dan wawasanmu dengan ikut kursus mekanik mobil di DOMO Academy.
Kamu akan belajar langsung di bengkel mobil dengan bimbingan para trainer profesional, dapat sertifikat kompetensi resmi, dan bisa diprioritaskan jadi mekanik di jaringan bengkel Dokter Mobil.
Kalau kamu mau buka usaha bengkel sendiri, kamu bahkan bisa minta bimbingan secara informal mengenai kiat-kiat buka usaha bengkel mobil sendiri, lho.
Tertarik buat coba?
Info lebih lanjut, kamu bisa konsultasi bareng CS DOMO Academy dengan cara klik tombol WhatsApp di sebelah kananmu.