6 Komponen Sistem Bahan Bakar Injeksi pada Mobil

Kenali Komponen Sistem Bahan Bakar Injeksi yang ada pada mobil anda, para mekanik wajib memahaminya.

Sistem bensin pada mobil yaitu untuk mengontrol pencampuran udara bensin dan udara seleum masuk ke ruang bakar mobil.

Berbeda dengan karbutaror, sistem injeksi pada mobil modern telah menggunakan komponen seperti throttle body yang dilengkapi untuk mengatur secara presisi jumlah bahan bakar yang disemprotkan ke dalam ruang bakar.

Bagi anda yang tertarik pada dunia otomotif, wajib mengetahui beberapa komponen yang terdapat pada sistem bensin mobil.

Table of Contents

Komponen Sistem Bahan Bakar Injeksi

Tangki Bensin

Komponen ini berfungsi untuk menyimpan bensin, yang terbuat dari logam.

Tangki bensin pada mobil berhubungan dengan beberapa komponen seperti fuel pump, filter bensin dan sensor level pada bensin mobil.

Fuel Pump Mobil

Fuel pump berfungsi untuk memompa bensin agar tekanan yang dikirimkan sesuai.

Jika fuel pump mengalami kerusakan, maka tekanan bensin yang dikirimkan tidak akan sesuai dan membuat mobil brebet.

Filter Bensin

Komponen ini untuk menyaring fiter bensin dan partikel yang ada pada bensin agar tidak merusak injektor dan komponen lainnya,.

Komponen ini berada pada fuel pump mobil dan tangki bensin mobil anda.

Injektor Bensin

Komponen ini untuk menyemprotkan bensin ke ruang bakar sesuai perintah dari ECU.

Namun komponen ini bisa mengalami kerusakan seperti kotor atau mampet, tentu bensin yang dikirimkan akan optimal.

ECU Mobil

ECU pada mobil sebagai komponen penting untuk menerima sinyal dari berbagai sensor.

Tentu ECU akan memberikan perintah ke komponen-komponen lainnya, seperti mengontrol jumla bensin yang disemprotkan dan mengatur waktu pengapian busi.

Sensor pada Mobil

Komponen ini mengukur kondisi mesin dan mengirimkan data ke ECU Mobil.

Terdapat beberapa sensor seperti suhu udara, tekanan udara, oksigen, kncok, dan suhu mesin.

Cara Kerja Sistem Injeksi Mobil

Ecu akan menerima data dari berbagai sensor yang ada pada mobil.
ECU akan mengirimkan jumlah bensin yang dibutuhkan berdasarkan data yang diterima.
ECU akan mengirimkan sinyal ke injektor untuk menyemprotkan bensin ke ruang bakar.
Bensin akan bercampur dengan udara dan terbakar didalam ruang bakar.
Sensor Oksigen akan mengukur kandungan oksgigen dalam gas buang dan memberikan sinyal bali ke ECU.

Kelebihan Sistem Bahan Bakar Injeksi

Bensin Lebih Irit, Sistem injeksi dapatmengatur jumlah bahan bakar yang disemprotkan secara lebih presisi, sehingga pembakaran lebih sempurna dan konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit.
Performa Lebih baik, Pembakaran yang lebih sempurna menghasilkan tenaga yang lebih besar dan akselerasi yang lebih responsif.
Emisi Gas Buang Lebih Rendah, Sistem injeksi pada mobil akan mengakibatkan pembakaran lebih efisien, emisi gas buang yang dihasilkan juga lebih rendah, sehingga lebih ramah lingkungan.
Pengapian Mobil lebih kuat, ECU pada sistem injeksi mobil dapat mengatur waktu pengapian busi secara lebih presisi, sehingga meningkatkan efisiensi dan performa mesin.

Kekurangan Sistem Bahan Bakar Injeksi

Biaya Perbaikan Mahal, komponen pada sistem injeksi umumnya lebih kompleks dan mahal, sehingga biaya perbaikan jika terjadi kerusakan juga lebih tinggi. Harus Gunakan Bensin Berkualitas,
Kualitas bahan bakar yang buruk dapat menyebabkan kerusakan pada komponen injektor dan sensor.
Bergantung pada elektronik, Injek pada mobil sangat bergantung pada komponen elektronik ecu dan sensor, Jika ada kerusakan pada komponen elektronik, maka kinerja mesin akan terganggu.

Saat ini anda sudah mengetahui Komponen Sistem Bahan Bakar Injeksi, jika anda ingin lebih mengetahui komponen pada mobil kami sarankan untuk mengikuti kelas pelatihan mekanik profesional.

Anda bisa mengikuti kelas bersama Tempat pelatihan terbaik Domo Academy yang hadir di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Dengan mengikuti kelas bersama Domo Academy anda akan dilatih bersama teknisi profesional.

Saat ini kami menawarkan beberapa promo kelas pelatihan, anda bisa menghubungi kami melalui WhatsApp.