Masalah pada sistem transmisi, seperti kebocoran pada torque converter, kerap kali disebabkan oleh hal-hal sederhana yang kerap terabaikan.
Salah satu penyebab utamanya adalah kekurangan oli transmisi. Kondisi ini bukan hanya mengganggu kinerja mobil, tetapi juga bisa menimbulkan kerusakan yang lebih serius.
Di artikel ini, kita akan membahas masalah yang sering terjadi pada torque converter, serta bagaimana cara mengatasinya.
Table of Contents
Apa Itu Torque Converter?
Torque converter adalah komponen penting pada sistem transmisi otomatis.
Komponen ini berfungsi mengalihkan tenaga mesin ke transmisi, sehingga kendaraan dapat bergerak tanpa perlu kopling manual.
Agar torque converter dapat bekerja optimal, ia membutuhkan pelumasan dari oli transmisi yang cukup.
Oli transmisi bukan hanya sebagai pelumas, tetapi juga berfungsi untuk mendinginkan dan mengurangi gesekan antar-komponen.
Jika jumlah oli transmisi kurang, gesekan dan panas pada torque converter akan meningkat.
Akibatnya, torque converter bisa mengalami keretakan hingga bocor, yang dapat berujung pada kerusakan lebih besar pada sistem transmisi secara keseluruhan.
Letak Torque Converter pada Mobil
Torque converter terletak di antara mesin dan transmisi pada kendaraan otomatis.
Secara spesifik, torque converter menyatu dengan poros engkol mesin dan transmisi untuk mengalihkan tenaga putar dari mesin ke roda gigi transmisi.
Posisi ini memungkinkan torque converter untuk bekerja secara efisien dalam mengubah tenaga mesin menjadi daya gerak, tanpa memerlukan kopling manual seperti pada transmisi manual.
Untuk mengakses torque converter, biasanya diperlukan pembongkaran transmisi kendaraan.
Oleh karena itu, perawatan berkala sangat penting agar komponen ini tetap berfungsi optimal dan tidak memerlukan pembongkaran yang rumit.
Penyebab Kerusakan Torque Converter Transmisi
Kerusakan pada torque converter transmisi bisa menjadi mimpi buruk bagi pengemudi, terutama jika gejalanya diabaikan terlalu lama.
Dalam sistem transmisi otomatis, torque converter memegang peran penting sebagai penghubung antara mesin dan transmisi.
Namun, ada beberapa faktor yang bisa merusak komponen ini. Berikut adalah ulasan penyebabnya dan bagaimana cara menghindarinya.
1. Overheating
Panas berlebih atau overheating adalah salah satu penyebab utama kerusakan pada torque converter.
Saat suhu oli transmisi melonjak tanpa terkendali, komponen internal seperti impeller, turbin, dan stator berada dalam risiko tinggi.
Kondisi ini biasanya terjadi akibat penggunaan kendaraan yang terlalu berat, seperti mengemudi dalam lalu lintas padat atau membawa beban berat secara terus-menerus.
Untuk mencegah overheating, pastikan sistem pendingin bekerja dengan baik, dan lakukan pengecekan rutin pada oli transmisi.
2. Kekurangan Oli Transmisi
Bayangkan sebuah mesin tanpa pelumas—gesekan akan menjadi musuh terbesar.
Hal yang sama berlaku untuk torque converter.
Kekurangan oli transmisi tidak hanya mengurangi kemampuan pelumasan, tetapi juga mengganggu proses pendinginan.
Gesekan yang tidak terkontrol dapat mempercepat keausan pada komponen, bahkan memicu kerusakan total.
Pastikan oli transmisi selalu cukup dan sesuai dengan spesifikasi pabrikan.
Buat tahu apa oli transmisi yang cocok di mobil, kamu bisa cek lebih lengkap di sini: Kenali Perbedaan Oli Matic CVT dan ATF di Mobil Matic.
Periksa level oli secara berkala, terutama setelah menempuh perjalanan panjang.
3. Kotoran dalam Oli
Oli transmisi yang terkontaminasi oleh kotoran atau debu bisa menjadi ancaman besar bagi torque converter.
Partikel kecil yang terperangkap dalam oli dapat mengikis komponen seperti turbin, impeller, atau stator.
Ini seperti pasir dalam jam tangan mekanik—kecil, tapi merusak.
Ganti oli transmisi sesuai jadwal dan gunakan filter oli berkualitas untuk mencegah penumpukan kotoran.
4. Gangguan pada Sistem Pendingin
Sistem pendingin yang tidak bekerja optimal juga bisa menjadi penyebab overheating.
Aliran udara yang terhambat, kipas yang rusak, atau saluran pendingin yang tersumbat adalah beberapa masalah umum.
Ketika pendinginan tidak maksimal, suhu oli transmisi akan melonjak, mempercepat kerusakan torque converter.
Lakukan inspeksi rutin pada sistem pendingin dan pastikan tidak ada kotoran yang menghalangi kipas atau radiator.
Baca Juga: Panduan Ringan tentang Transmisi Mobil
Cara Mengatasi Masalah Pada Torque Converter Mobil
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah pada torque converter:
1. Periksa Level Cairan Transmisi
Level cairan transmisi yang rendah dapat memicu berbagai masalah, termasuk pelumasan yang tidak memadai dan tekanan hidrolik yang kurang.
Akibatnya, perpindahan gigi menjadi lambat dan kendaraan terasa kurang responsif.
2. Identifikasi Kebocoran Cairan Transmisi
Kebocoran cairan transmisi adalah masalah umum yang sering diabaikan.
Cairan yang bocor dapat menyebabkan panas berlebih, mempercepat kerusakan pada torque converter.
3. Ganti Segel Torque Converter yang Rusak
Segel pada torque converter dirancang untuk mencegah kebocoran cairan.
Jika segel ini rusak, cairan transmisi bisa merembes keluar, menyebabkan tekanan menurun dan kinerja terganggu.
4. Perbaiki atau Ganti Komponen yang Aus
Komponen seperti kopling, bearing, atau torque converter itu sendiri dapat mengalami keausan akibat penggunaan jangka panjang.
Jika dibiarkan, kerusakan pada komponen ini bisa menyebar ke bagian transmisi lainnya.
5. Gunakan Cairan Transmisi yang Sesuai
Tidak semua cairan transmisi dibuat sama. Penggunaan cairan yang tidak sesuai dapat menyebabkan kinerja torque converter menurun, bahkan mempercepat kerusakan komponen.
6. Lakukan Perawatan Rutin
Mencegah lebih baik daripada memperbaiki.
Perawatan rutin, seperti mengganti oli transmisi sesuai jadwal, sangat penting untuk menjaga performa torque converter dan transmisi secara keseluruhan.
Jika torque converter menunjukkan tanda-tanda kerusakan, jangan tunggu hingga masalah semakin parah.
Hindari menggunakan kendaraan sebelum diperbaiki, karena hal ini dapat merusak komponen lain dalam sistem transmisi.
Kisaran Harga Perbaikan Torque Converter pada Mobil
Biaya perbaikan atau penggantian torque converter sangat bervariasi, tergantung pada tingkat kerusakan, jenis kendaraan, dan lokasi bengkel.
Berikut adalah kisaran harga yang umum ditemukan:
- Perbaikan ringan (misalnya kebocoran seal atau penggantian oli transmisi) berkisar di antara ratusan ribu hingga Jutaan Rupiah belum termasuk biaya bengkel.
- Penggantian torque converter baru berikisar di antara Jutaan Rupiah hingga Puluhan Juta Rupiah (belum termasuk biaya bengkel), tergantung pada merek dan model kendaraan.
Sebaiknya konsultasikan dengan teknisi terpercaya untuk mendapatkan estimasi biaya yang lebih akurat dan memastikan perbaikan dilakukan dengan kualitas terbaik.
Mengulik soal komponen transmisi mobil, termasuk torque converter, emang cukup rumit.
Makanya kebutuhan buat jadi mekanik transmisi matic mobil dan buka usaha bengkel mobil matic jadi opsi yang sangat menarik.
Kalau kamu tertarik juga dan belum punya kemampuan atau pengalaman yang mumpuni, kamu bisa ikut join kursus mekanik transmisi matic mobil di DOMO Academy.
Praktik langsung di bengkel matic dengan para trainer profesional dan dapat sertifikat kompetensi resmi, kamu juga berkesempatan buat dapat prioritas saat akan daftar jadi mekanik di bengkel DOMO Transmisi, lho.
Kalau mau buka usaha bengkel sendiri, kamu bahkan bisa minta bimbingan secara informal terkait kiat buka usaha bengkel, lho.
Tertarik untuk coba?
Buat info lebih lanjut, kamu bisa hubungi CS DOMO Academy dengan cara klik tombol WhatsApp di sebelah kananmu.