Tiba-tiba oli transmisi mobil mengalami kebocoran dan pengin tahu gimana cara memperbaiki oli transmisi yang bocor di mobil?
Transmisi kendaraan bisa dibilang jantung kedua setelah mesin.
Nah, salah satu komponen penting dalam transmisi adalah oli transmisi.
Fungsinya seperti pelumas pada mesin, membuat komponen dalam transmisi bisa bergerak dengan mulus dan tanpa hambatan.
Tapi, bagaimana kalau tiba-tiba kita mendapati oli transmisi bocor?
Ini pasti bikin panik, kan?
Nah biar tidak salah mengambil tindakan, berikut kami akan jelaskan penyebab dan penanganan yang bisa dilakukan.
Table of Contents
Cara Memperbaiki Oli Transmisi yang Bocor
Ini beberapa cara memperbaiki oli transmisi yang bocor dan bisa kamu coba praktikkan:
1. Cek Kondisi O-Ring
O-ring adalah komponen kecil berbentuk cincin yang biasanya ada di banyak bagian mesin, termasuk transmisi.
Fungsinya sebagai segel agar oli tidak mudah merembes keluar.
Salah satu penyebab kebocoran oli transmisi adalah kondisi O-ring yang sudah aus atau tidak terpasang dengan benar.
O-ring yang rusak akan membuat oli merembes keluar, terutama saat mesin bekerja dalam suhu tinggi.
Untuk memeriksanya, buka komponen di sekitar O-ring transmisi dan lihat apakah ada tanda-tanda oli merembes.
Kalau O-ring terlihat kering, keras, atau pecah, itu tandanya sudah waktunya diganti.
Cukup cabut yang lama, pasang yang baru, dan pastikan ukurannya pas agar hasilnya maksimal.
2. Periksa Tutup Transmisi
Tutup transmisi adalah bagian yang tidak boleh kita anggap sepele, sebab ini juga bisa jadi sumber kebocoran oli.
Kalau penutup ini kendor atau retak, otomatis oli akan keluar dari sela-sela tersebut.
Makanya, pastikan penutup transmisi selalu dalam kondisi baik dan terpasang rapat.
Caranya, Anda cukup membuka bagian penutup dan memastikan tidak ada kebocoran.
Kalau ditemukan keretakan atau tanda-tanda longgar, segera ganti dengan yang baru.
Biasanya, penutup transmisi bisa dibeli di toko otomotif atau bengkel.
Pastikan ukurannya pas dan pilih bahan yang tahan terhadap suhu tinggi.
3. Perhatikan Sump
Sump adalah wadah yang menampung oli transmisi di bagian bawah transmisi.
Sump ini harus terpasang dengan kuat dan benar.
Kebocoran bisa terjadi kalau sump ini kendur atau mengalami kerusakan.
Sebab, begitu oli mengalir, sump yang longgar atau pecah akan jadi jalan bagi oli untuk merembes keluar.
Untuk memeriksa sump, angkat kendaraan dengan dongkrak (jangan lupa pastikan kendaraan aman dan stabil).
Lihat bagian bawah transmisi, perhatikan apakah ada rembesan oli.
Kalau iya, cek bagian sump.
Ganti sump jika ditemukan retakan atau jika bautnya kendor, kencangkan kembali.
Pastikan sump terpasang rapat agar tidak ada oli yang keluar.
4. Jangan Lupa Cek Pemegang O-Ring
Selain O-ring, ada juga pemegang O-ring yang berfungsi untuk menahan posisinya agar tidak bergerak saat mesin bekerja.
Kalau pemegang ini longgar atau rusak, O-ring bisa bergeser dan jadi jalan keluar oli.
Kondisi ini perlu segera diperiksa, terutama kalau Anda merasa oli cepat habis atau ada tetesan di bawah kendaraan.
Periksa pemegang O-ring dengan cara membuka komponen di sekitar transmisi dan lihat apakah ada kerusakan.
Kalau pemegang ini sudah usang atau patah, segera ganti dengan yang baru.
Pastikan pemasangan pemegang O-ring ini dilakukan dengan benar agar posisi O-ring tetap aman.
5. Pastikan Selang Oli dalam Kondisi Baik
Selang oli adalah jalur penting yang mengalirkan oli dari wadah ke bagian-bagian transmisi.
Kalau ada kebocoran pada selang ini, otomatis oli akan terbuang percuma, dan performa transmisi pun akan menurun.
Selang yang sudah lama biasanya bisa mengalami keretakan, terutama kalau sering terkena panas.
Untuk memeriksa kondisi selang, lihat apakah ada rembesan atau tanda-tanda keretakan.
Anda bisa menggantinya sendiri jika kondisi selang sudah tidak memungkinkan.
Cukup lepaskan selang yang rusak dan ganti dengan selang baru yang ukurannya sama.
Pastikan ujung selang terpasang dengan kencang untuk mencegah kebocoran.
6. Jangan Lupa Periksa Kualitas Oli
Nah, ini juga penting!
Oli transmisi yang sudah lama digunakan biasanya akan mengalami perubahan warna dan kualitas.
Oli yang kotor, encer, atau bercampur dengan air adalah tanda bahwa oli tersebut sudah tidak layak digunakan.
Oli dengan kualitas buruk lebih cepat merembes keluar dan memperbesar peluang terjadinya kebocoran.
Untuk memastikan kualitas oli, Anda bisa membuka tutup pengisian oli transmisi dan melihat warna serta kekentalannya.
Oli yang masih baik biasanya berwarna merah atau biru tua dan memiliki kekentalan yang cukup.
Kalau oli tampak keruh, bau terbakar, atau encer, sebaiknya ganti dengan oli baru sesuai spesifikasi kendaraan Anda.
Biar gak salah pilih juga isi oli transmisi, kamu bisa baca selengkapnya di sini: Kenali Perbedaan Oli Matic CVT dan ATF di Mobil Matic.
Mengapa Perawatan Rutin Itu Penting?
Jangan tunggu oli transmisi sampai bocor baru panik.
Lakukan pemeriksaan dan perawatan rutin agar setiap komponen transmisi dalam kondisi prima.
Cek transmisi setidaknya setiap 6 bulan sekali, terutama jika kendaraan sering digunakan untuk jarak jauh atau melewati medan berat.
Dengan perawatan rutin, kita bisa mendeteksi potensi masalah sejak dini sebelum oli benar-benar bocor.
Cara memperbaiki oli transmisi yang bocor memang membutuhkan perhatian dan perawatan khusus.
Tapi sayangnya, bengkel spesialis mobil matic yang fokus pada permasalahan transmisi matic ini masih cukup jarang, lho.
Kalau kamu tertarik buat buka usaha bengkel mobil matic tapi belum menguasai kemampuan seputar masalah transmisi matic, kamu bisa banget buat join kursus mekanik transmisi matic di DOMO Academy!
Kenapa harus DOMO Academy?
Pemaparan materi di sini sangat padat, kamu akan langsung praktik di bengkel mobil matic dan dibimbing langsung oleh para trainer profesional.
Selain bisa dapat sertifikasi yang di-approved langsung oleh Dokter Mobil, kamu juga bisa minta bimbingan secara pribadi tentang gimana cara buka usaha bengkel sendiri, lho.
Menarik, kan?
Jadi buat kamu yang tertarik buka usaha bengkel mobil matic sendiri, yuk, join kursus mekanik transmisi matic di DOMO Academy!