Inilah Ciri-ciri Transmisi Matic Overheat di Mobil
Punya mobil matic dan pengin tahu apa ciri-ciri transmisi matic overheat?
Mobil dengan transmisi matic memang menawarkan kenyamanan tersendiri, terutama untuk berkendara di kota besar dengan lalu lintas yang padat.
Pengemudi tidak perlu repot memindahkan gigi secara manual, cukup injak gas dan mobil akan melaju dengan mulus.
Namun, seperti halnya mesin dan komponen lainnya, transmisi matic juga punya risiko masalah, salah satunya adalah overheat atau kepanasan.
Nah, bagaimana kita bisa tahu jika transmisi matic mengalami overheat, dan apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya?
Table of Contents
Ciri-ciri Transmisi Matic Overheat
Mobil yang mengalami overheat sebenarnya bisa dilihat dari beberapa tandanya yang meliputi
1. Indikator Peringatan di Panel Instrumen
Ciri pertama yang biasanya muncul saat transmisi matic mulai mengalami overheat adalah peringatan di panel instrumen.
Biasanya, ada simbol berbentuk gear atau gir berwarna kuning di layar MID (Multi-Information Display) yang akan menyala sebagai tanda bahwa suhu transmisi sudah terlalu tinggi.
Nah, kalau indikator ini sudah muncul, artinya ada yang perlu diwaspadai dan jangan diabaikan.
Indikator ini memberikan sinyal bahwa suhu di dalam girboks sudah melebihi ambang batas normal dan membutuhkan penanganan segera.
Walaupun sebagian besar orang mungkin tidak terlalu memperhatikan layar instrumen, tapi simbol kecil ini sangat penting untuk menjaga keandalan transmisi matic mobil.
Jadi, kalau melihat tanda ini, sebaiknya segera ambil tindakan agar kerusakan tidak semakin parah.
Buat paham lebih laanjut soal lampu indikator di mobil, kamu bisa cek selengkapnya di sini: Arti Lampu Indikator pada Mobil Terlengkap dan Terbaru.
2. Terjadinya Slip pada Transmisi
Tanda berikutnya yang bisa dirasakan adalah gejala slip pada transmisi matic.
Slip ini terjadi ketika kita menginjak gas, putaran mesin naik dengan cepat tapi mobil terasa “lelet” dan tidak bertambah kecepatan.
Ini jelas menunjukkan bahwa ada ketidakseimbangan antara putaran mesin dan respons dari roda.
Slip ini sering kali membuat pengemudi merasa seperti mobil kehilangan tenaga.
Kalau dibiarkan terus-menerus, slip akan semakin sering terjadi, dan ini bukan hanya mengganggu kenyamanan berkendara, tapi juga bisa merusak transmisi matic secara permanen.
Slip adalah tanda bahwa oli transmisi mungkin sudah tidak lagi mampu memberikan pelumasan yang baik karena panas yang berlebihan.
Buat tahu gimana ciri-ciri oli transmisi yang kurang dan bikin overheat, kamu bisa cek di sini: Ciri-ciri Oli Matic Kurang di Mobil dan Efek Buruknya.
3. Performa Transmisi yang Menurun
Gejala lain yang mungkin tidak selalu disadari adalah penurunan performa transmisi.
Misalnya, saat memindahkan gigi, transmisi terasa lebih lambat atau bahkan terasa tersendat.
Hal ini menandakan bahwa mekanisme di dalam transmisi mulai “ngadat” karena panas berlebih.
Alhasil, perpindahan gigi menjadi kurang responsif, dan mobil terasa kurang nyaman untuk dikendarai.
Gejala ini bisa muncul bertahap, dan kadang kita tidak langsung menyadarinya.
Namun, jika dibiarkan, transmisi akan semakin berat untuk bekerja, dan akhirnya malah bisa mengalami kerusakan total.
Buat tahu apa penyebab lebih lengkap soal perpindahan gigi yang kurang responsif, kamu bisa cek di sini: Penyebab Gigi Transmisi Matic Nyangkut di Gigi 3.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Transmisi Matic Overheat?
Jika sudah muncul tanda-tanda seperti di atas, berikut ini langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi atau setidaknya mencegah kerusakan yang lebih parah pada transmisi:
1. Jangan Matikan Mesin Langsung
Setelah mengetahui ada gejala overheat pada transmisi, ada baiknya jangan langsung mematikan mesin.
Biarkan mesin tetap menyala untuk sementara waktu agar sirkulasi oli tetap berjalan di dalam girboks.
Kenapa ini penting?
Karena oli transmisi hanya bisa bersirkulasi saat mesin hidup, dan sirkulasi ini membantu menurunkan suhu di dalam girboks.
Saat mesin menyala, oli akan terus mengalir ke sistem pendingin dan perlahan-lahan membawa panas keluar dari transmisi.
Jika mesin langsung dimatikan, proses pendinginan otomatis berhenti, dan panas di dalam transmisi bisa bertahan lebih lama, bahkan bisa menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada komponen di dalamnya.
2. Kurangi Beban pada Transmisi
Jika gejala overheat terjadi di tengah perjalanan, usahakan untuk mengurangi beban pada transmisi dengan berkendara lebih pelan.
Hindari akselerasi mendadak yang bisa membebani transmisi lebih berat.
Selain itu, jika memungkinkan, berhenti di tempat yang aman dan biarkan mesin hidup sambil menunggu suhu girboks kembali normal.
Dengan mengurangi beban, suhu transmisi akan turun lebih cepat, dan risiko kerusakan jangka panjang dapat diminimalkan.
Ini mungkin terasa merepotkan, tapi langkah ini cukup efektif dalam menangani kondisi overheat sementara.
3. Segera Ganti Oli Transmisi
Salah satu dampak dari overheat adalah kualitas oli transmisi yang menurun.
Oli transmisi berperan penting dalam menjaga komponen di dalam girboks tetap terlumasi dan terlindungi dari gesekan.
Saat oli mengalami panas berlebih, kualitasnya bisa menurun drastis, bahkan bisa tercemar akibat residu panas.
Jadi, jika transmisi pernah overheat, ada baiknya segera lakukan penggantian oli transmisi dengan yang baru.
Mengganti oli transmisi akan mengurangi risiko kerusakan yang lebih besar karena oli baru mampu memberikan pelumasan dan proteksi yang maksimal.
Oli yang segar akan memastikan kinerja transmisi matic tetap optimal.
Kenali juga perbedaan oli transmisi yang tepat dengan memahami jenis transmisinya, dengan cek selengkapnya di sini: Kenali Perbedaan Oli Matic CVT dan ATF di Mobil Matic.
Bagaimana Mencegah Transmisi Matic Overheat?
Tentu, lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan? Untuk itu, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan agar transmisi matic tidak mudah overheat
- Rutin Memeriksa Kualitas Oli Transmisi – Jangan menunggu sampai oli transmisi menjadi kotor atau berbau terbakar. Biasakan memeriksa kondisi oli transmisi secara rutin, dan lakukan penggantian sesuai dengan anjuran dari pabrikan mobil.
- Hindari Beban Berlebih – Jika sering membawa beban berat atau sering berkendara di medan yang menanjak, transmisi akan bekerja lebih keras. Usahakan untuk menjaga beban kendaraan agar tidak terlalu berat.
- Gunakan Mobil dengan Bijak – Hindari akselerasi mendadak, dan berikan jeda waktu jika melakukan perjalanan jauh untuk mencegah komponen transmisi menjadi terlalu panas.
Transmisi matic yang overheat memang bisa menjadi masalah yang bikin ribet, tapi bukan berarti tidak bisa diatasi.
Mengenali tanda-tandanya lebih awal dan tahu cara penanganannya bisa membuat kita lebih siap menghadapi situasi ini.
Dengan kebutuhan akan perbaikan masalah mobil matic, sayangnya masih sedikit bengkel yang secara khusus punya spesialisasi di perbaikan mobil matic.
Kalau kamu tertarik buat buka usaha bengkel mobil matic tapi belum menguasai bidangnya, kamu bisa coba join kursus mekanik transmisi matic di DOMO Academy, nih!
Di DOMO Academy, kamu akan diajarkan materi seputar seluk beluk mobil matic dengan belajar langsung di bengkelnya bersama trainer-trainer yang profesional.
Kalau kamu tertarik buka usaha bengkel sendiri, kamu juga bisa minta bimbingan secara pribadi di sini, lho.
Tertarik buat coba?
Buat info lebih lanjut, kamu bisa konsultasi ke CS DOMO Academy dengan cara klik tombol WhatsApp di sebelah kananmu.